Cetak kaos dengan metode Direct to Garment (DTG) semakin populer karena mampu menghasilkan desain detail dan warna tajam. Teknologi ini memungkinkan printer khusus mencetak tinta langsung di permukaan kain, mirip seperti printer inkjet pada kertas. Bagi pelaku usaha sablon atau siapa saja yang ingin memulai bisnis kaos custom, memahami langkah-langkah cetak kaos DTG sangat penting agar hasil akhir maksimal. Berikut panduan lengkapnya.
1. Persiapan Desain
Langkah pertama adalah mempersiapkan desain dengan resolusi tinggi, minimal 300 dpi. Gunakan format PNG atau TIFF agar transparansi gambar terjaga. Pastikan warna sesuai dengan profil printer DTG yang akan digunakan. Periksa ulang detail kecil seperti teks, garis, dan efek agar tidak pecah saat dicetak. Proses persiapan desain ini penting karena kualitas gambar akan sangat memengaruhi hasil cetakan di kaos.
2. Pemilihan Kaos yang Tepat
Bahan kaos sangat memengaruhi kualitas sablon DTG. Pilih kaos berbahan 100% cotton combed atau setidaknya campuran katun tinggi, karena serat kapas menyerap tinta lebih baik dibanding bahan sintetis. Selain itu, pastikan kaos sudah dicuci bersih dan tidak mengandung kotoran atau minyak yang dapat mengganggu proses cetak. Warna kaos juga perlu diperhatikan; kaos berwarna gelap biasanya memerlukan treatment khusus. sablon kaos murah.
3. Pre-Treatment (Khusus Kaos Gelap)
Untuk kaos berwarna gelap, langkah berikutnya adalah pre-treatment. Cairan khusus ini disemprotkan secara merata di permukaan kaos agar tinta putih dapat menempel dengan baik. Setelah itu, gunakan heat press selama 30–40 detik pada suhu sekitar 160°C. Proses ini membuat permukaan kaos lebih siap menerima tinta dan mencegah tinta meresap terlalu dalam. Untuk kaos putih atau terang, langkah ini bisa dilewati.
4. Penataan Kaos di Mesin Printer
Setelah kaos siap, letakkan kaos di atas platen (meja printer DTG) dengan posisi rata dan kencang. Pastikan tidak ada lipatan karena akan mengganggu hasil cetakan. Gunakan alat bantu seperti penjepit atau vacuum platen jika tersedia agar kaos tetap diam selama proses cetak. Ketelitian di tahap ini sangat penting agar posisi desain presisi dan tidak miring.
5. Proses Pencetakan
Selanjutnya, kirim desain dari komputer ke printer DTG melalui software RIP (Raster Image Processor). Software ini berfungsi mengatur warna, ketebalan tinta, dan resolusi cetak. Atur kecepatan dan kualitas sesuai kebutuhan—mode high quality menghasilkan detail lebih tajam, meski prosesnya sedikit lebih lama. Printer kemudian menyemprotkan tinta langsung ke serat kain sesuai desain.
6. Curing atau Pengeringan
Setelah pencetakan selesai, tinta perlu dikeringkan agar menempel sempurna. Gunakan heat press atau conveyor dryer dengan suhu sekitar 160–170°C selama 90–120 detik. Proses curing ini akan mengikat tinta ke serat kain, membuat hasil cetakan lebih awet dan tidak mudah luntur meskipun sering dicuci.
7. Quality Control
Langkah terakhir dalam langkah-langkah cetak kaos DTG adalah pengecekan kualitas. Periksa apakah warna sudah sesuai, tidak ada area tinta yang luntur, dan posisi desain presisi. Jika ditemukan noda kecil, bersihkan dengan kain lembut sebelum tinta benar-benar mengering. Quality control yang baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Tips Penting Agar Hasil Cetak Maksimal
- Gunakan tinta original: Tinta berkualitas memastikan warna lebih cerah dan tahan lama.
- Perawatan printer rutin: Bersihkan printhead secara berkala untuk mencegah penyumbatan.
- Simpan kaos di tempat kering: Hindari kelembapan yang bisa memengaruhi proses cetak.
Kesimpulan
Memahami langkah-langkah cetak kaos DTG sangat penting bagi siapa pun yang ingin memulai bisnis kaos custom. Dari persiapan desain, pemilihan bahan kaos, proses pre-treatment, hingga pengeringan dan quality control, setiap tahap memegang peranan besar dalam menghasilkan kaos berkualitas tinggi. Dengan peralatan yang tepat dan ketelitian dalam setiap proses, kamu bisa menciptakan kaos dengan desain detail, warna cerah, dan hasil yang tahan lama.
